100 Days of Bible Promises: A Devotional Journal

100 Days of Bible Promises: A Devotional Journal

Buat ringkasan dari kisah :
1. N Muhammad saw
2. Abu Bakar As Sidik
3. Umar bin Khotob
4. Usman bin Afan
5. Ali bi Abi Tholib

Buat ringkasan dari kisah :
1. N Muhammad saw
2. Abu Bakar As Sidik
3. Umar bin Khotob
4. Usman bin Afan
5. Ali bi Abi Tholib

Jawaban:

jawabnya pada salah

Penjelasan:

kalo aku sih. disekolahan nilai 100 terus dari kelas 1 smp sampai sekarang aku nilanya 100

1. Abu Bakar Ash Shiddiq (11-13 H / 632-634M)

Abu Bakar Ash Shiddiq adalah nama khulafaur rasyidin pertama. Nama aslinya adalah Abdullah bin Abi Quhafah at-Tamimi.

Sejak kecil, beliau terkenal dengan sifat yang lemah lembut, jujur, dan sabar. Beliau telah bersahabat dengan Rasulullah SAW sejak berusia remaja.

Nabi memberinya gelar Ash-Shiddiq berarti 'yang berkata benar', setelah Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra Mi'raj yang diceritakan Nabi kepada para pengikutnya. Dari situlah ia lebih dikenal dengan nama Abu Bakar ash-Shiddiq.

Abu Bakar diangkat menjadi khalifah dengan jalan musyawarah antara kaum Anshar dan kaum Muhajirin di Saqifah Bani Sa'idah (balai pertemuan di kota madinah).

Dalam masa kepemimpinannya yang terbilang singkat, Abu Bakar telah mencapai usaha dan prestasi yang sangat luar biasa.

Antara lain memberantas penolak pembayar zakat, melakukan ekspansi ke wilayah Irak, Syiria, Hirab; memerangi nabi palsu, dan sangat gigih dalam melindungi orang yang memeluk agama Islam.

Sebelum meninggal karena sakit, Abu Bakar mewasiatkan Umar bin Khattab untuk menggantikannya.

2. Umar bin Khattab (13-23 H / 634-644 M)

Umar bin Khattab adalah satu di antara nama-nama khulafaur rasyidin sekaligus tokoh besar dalam sejarah Islam yang paling berpengaruh.

Ia dikenal dengan pribadi yang berani, bertekad kuat, dan tegas. Umar merupakan salah satu sahabat dekat Nabi dan juga merupakan ayah dari Hafshah, istri Nabi Muhammad.

Di bawah masa kekhalifahan Umar, Islam tumbuh dengan sangat pesat, didukung dengan kondisi politik yang lebih stabil. Islam berhasil mengambil alih Mesopotamia, sebagian Persia, serta Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara, dan Armenia dari kekaisaran Romawi.

Selain itu pembentukan baitul maal menjadi gebrakan besar Umar di bidang ekonomi.

Berkat keberhasilannya atas penaklukan yang berlangsung pada masa pemerintahannya, Umar mendapat gelar Amir Al Mukminin atau komandan orang-orang beriman dan dikenal sebagai Al faruq atau tegas membedakan benar dan salah.

Lihat juga:Sejarah Tahun Baru Islam, Berawal dari Hijrah Nabi Muhammad

3. Utsman bin Affan (23-35 H / 644-656 M)

Ilustrasi padang pasir

Foto: Unsplash/Tim de Groot

Ilustrasi padang pasir. Nama-nama khulafaur rasyidin adalah Abu Bakar Ash-Shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

Utsman bin Affan adalah khalifah ketiga sekaligus Khulafaur Rasyidin dengan masa kekuasaan terlama. Utsman dikenal sebagai pribadi yang lembut dan murah hati.

Mulanya, Utsman memeluk Islam karena ajakan Abu Bakar, dan menjadi salah seorang sahabat dekat Nabi SAW. Beliau mendapatkan gelar Dzun Nurain atau yang memiliki dua cahaya.

Utsman adalah seorang saudagar kaya dan cerdas sejak muda. Meski demikian, ia memiliki sifat sederhana. Sumbangsihnya yang paling menonjol adalah sifat kedermawanan dalam memberikan harta yang digunakan untuk kepentingan Islam.

Utsman juga dikenal atas perannya dalam mengumpulkan ayat-ayat Alquran, menyalin, dan membukukannya. Karena jasa besarnya yang bermanfaat bagi umat Islam itulah, maka mushaf tersebut dinamakan Mushaf Usmani.

4. Ali bin Abi Thalib (35-40 H / 656-661 M)

Ali bin Abi Thalib adalah nama khulafaur rasyidin yang terakhir setelah Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Ali diberi gelar khusus Karamallahu Wajhahu, yang artinya semoga Allah memuliakannya.

Masa kekuasaan Ali merupakan periode tersulit dalam sejarah Islam karena terjadi perang saudara pertama pertama kalinya di dalam tubuh umat Muslim yang disebabkan oleh terbunuhnya khalifah ketiga, Utsman bin Affan.

Meski demikian, terlepas dari perbedaan pendapat mengenai status Ali dan kepemimpinannya atas umat Islam, kaum Sunni dan Syiah mengakui bahwa Ali memiliki pribadi yang saleh, adil, dan berani.

Ali begitu berjasa dalam membenahi keuangan negara (baitul maal), memajukan bidang ilmu bahasa, pembangunan, dan meredam pemberontakan di kalangan umat Islam.